Pengertian dan Jenis Uji Kompetensi di Indonesia

Contoh Uji Kompetensi

Apabila kalian menemukan artikel ini, berarti kalian adalah mahasiswa kesehatan atau pendidikan guru yang sedang kepo dengan kata ukom atau uji kompetensi.

Menjadi nakes atau guru itu memang tidak mudah banyak tahapan yang perlu kita lalui, salah satunya adalah uji kompetensi untuk mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi) dengan mempunyai STR berarti kita sudah di anggap kompeten dan mampu menjadi nakes atau guru.

Lalu apa sih ukom atau uji kompetensi yang sering kita dengar atau kaka tingkat bicarakan. Simak penjelasannya berikut ini ya.

Pengertian Uji Kompetensi

Uji Kompetensi merupakan ujian yang diselenggarakan oleh negara atau lembaga yang bekerja sama dengan perguruan tinggi kepada mahasiswa baik sarjana, vokasi ataupun profesi pada masa akhir pendidikannya sebagai prasyarat untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR).

Ada beberapa jenis uji kompeten di Indonesia yaitu uji kompetensi bagi guru, uji kompetensi bagi calon tenaga kesehatan, dan uji kompetensi khusus untuk profesi dokter dan profesi dokter gigi.

Uji komptensi sendiri merupakan ujian yang resmi dan di atur oleh undang-undang, seperti ujian nasional untuk sekolah dasar hingga menengah atas.

Biasanya sebelum melakukan uji kompetensi, para peserta mengikuti try out ukom gratis terlebih dahulu untuk mengasah kemampuan mereka.

Mengapa Uji Kompetensi Penting Dilakukan?

Jawabannya, memang sangat penting. Karena uji kompetensi adalah cara untuk mengukur standarisasi calon tenaga kesehatan ataupun calon guru.

Baca Juga : Trik dan Tips Lulus Uji Kompetensi Semua Jurusan

Jenis Uji Kompetensi

Uji Kompetensi Guru 

Yaitu ujian yang dilakukan untuk mengukur kompetensi dasar tentang bidang studi dasar dan pedagogi yang menjadi ruang lingkup guru.

Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan 

Dilakukan untuk mendorong percepatan peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan tenaga kesehatan, agar relevansi kompetensi yang ada sesuai dengan standar yang diperlukan di masyarakat. Peserta adalah mahasiswa akhir di bidang kesehatan yang telah menempuh pendidikan program vokasi dan program profesi. Jurusan kesehatan yang ada uji kompetensinya antara lain, bidan, perawat, rekam medis, gizi, TLM, radiologi, sanitasi lingkungan dan fisioterapi.

Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Gigi 

Diperuntukkan bagi mahasiswa program profesi dokter gigi yang telah menyelesaikan seluruh pekerjaan klinik beserta ujiannya.

Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter 

adalah satu-satunya ujian yang diselenggarakan oleh negara bagi calon dokter Indonesia untuk mendapatkan gelar dokternya. Syarat untuk bisa mengikuti ujian ini adalah setiap mahasiswa kedokteran harus menyelesaikan pendidikan preklinik, klinik, dan dinyatakan lulus oleh fakultas kedokteran masing-masing.

Materi Uji Kompetensi

Materi uji kompetensi disusun berdasarkan standar kompetensi yang tercantum dalam standar profesi. Materi Uji Kompetensi dikembangkan dan disusun oleh divisi standarisasi dalam MTKI yang berkoordinasi dengan Dirjen DIKTI Kementerian Pendidikan Nasional dan LPUK serta Tim Ad-hock di MTKI yang berasal dari masing-masing organisasi profesi.

Usulan untuk materi uji kompetensi disiapkan oleh tim penguji masing-masing profesi serta dari institusi pendidikan yang dikoordinir oleh divisi profesi MTKI.

Materi uji kompetensi kemudian ditetapkan dan divalidasi oleh divisi standarisasi MTKI. Materi uji kompetensi harus dijaga kerahasiannya, dikaji ulang, diperbaharui dan dikembangkan secara berkala atau sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya materi uji kompetensi yang sudah terstandar disimpan, didokumentasikan, dan dijaga kerahasiaannya. Pada saat pelaksanaan uji kompetensi, soal-soal yang diberikan akan diambil secara random dari seluruh soal yang ada di bank soal dan didistribusikan oleh MTKI.

1. Jumlah dan Format Soal

Perlu kita ketahui untuk soal uji kompetensi setiap jurusan berbeda-beda namun standarnya adalah 180-200 soal. Jenis soal yang digunakan merupakan multiple choice atau pilihan ganda dengan alternatif jawaban soal a-e.

2. Presentasi/ Wujud Soal

Setiap soal disajikan dalam bentuk vigneet (kasus) yang menggambarkan situasi klinik yang logis. Sehingga peserta diharuskan memiliki kemampuan analisis yang tinggi.

3. Kesetaraan Set Soal

Setiap set soal yang disusun harus memiliki bobot yang sama. Setmanapun yang digunakan untuk ujian seseorang harus menunjukkanhasil yang sama/hampir sama, maka akan dilakukan uji statisktik yang menentukan kesetaraan soal.

4. Kaidah Pembuatan Soal

Soal yang dibuat berupa kasus dimana peserta dituntut memiliki kemampuan penalaran menengah hingga tinggi, sesuai dengan jenjang diploma. Soal ini lebih sulit dibuat karena harus dipahamidahulu konsepnya dan baru bisa dibuat soal.

Baca juga artikel untuk prepareukom lainnya

Beberapa ketentuan yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan soal dengan penalaran baik antara lain:

  • Fokus pada pertanyaan;
  • Menganalisa argumentasi;
  • Menentukan kesimpulan;
  • Menilai;
  • Mendefinisikan konsep atau asumsi;
  • Mendeskripsikan situasi klinis;
  • Menyelesaikan masalah secara terencana;
  • Mengevalusi strategi.

Lowongan Kerja Terbaru

Artikel Lainnya

Lowongan Kerja PT Yapindo Jaya Abadi

Sedang mencari lowongan kerja di PT Yapindo Jaya Abadi? Tentang Perusahaan PT Yapindo Jaya Abadi atau yang biasa dikenal dengan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *